Minggu, 03 Maret 2013

kelainan pada tulang dan otot


Tulang dan otot adalah bagian tubuh yang mempengaruhi gerakan tubuh.Kelainan pada tulang dan otot dapat mengganggu proses gerakan yang normal. Berikut adalah uraiannys
Kelainan Pada Tulang Dan Otot - Rakhitis
Rakhitis adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan vitamin D pada masa kanak-kanak. Vitamin D atau kalsiferol adalah vitamin yang diperlukan untuk proses kalsifikasi (penulangan) pada tulang. Pada mamalia, vitamin D dapat disintesis oleh tubuh dari provitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet. Rakhitis biasanya dicirikan dengan adanya gangguan pada pertumbuhan dari kaki sehingga berbentuk huruf O atau X.
Kelainan pada Tulang dan Otot - Rematik
Penyakit rematik atau yang dalam istilah medisnya disebut rheumatoid arthritis (RA) adalah peradangan sendi kronis yang disebabkan oleh gangguan autoimun. Rematik bisa menyerang hampir semua sendi, tetapi yang paling sering diserang adalah sendi di pergelangan tangan, buku-buku jari, lutut, dan engkel kaki. Sendi-sendi lain yang mungkin diserang antara lain sendi di tulang belakang, pinggul, leher, bahu, rahang, dan bahkan sambungan antar tulang sangat kecil di telinga bagian dalam.
Gejala rematik bervariasi pada setiap orang. Gejala yang paling umum terjadi adalah kekakuan pada sendi, yang biasanya berlangsung selama kurang lebih satu jam. Sendi juga mengalami pembengkakkan dan nyeri. Peradangan pembuluh darah kecil dapat menyebabkan nodul atau benjolan di bawah kulit yang berukuran sebesar kacang hijau atau sedikit lebih besar dan seringkali terletak di dekat persendian. Nodul dapat terbentuk di sepanjang perjalanan penyakit.
Terkadang terjadi penumpukan cairan terutama di pergelangan kaki. Kelelahan, penurunan berat badan, dan demam dapat juga menyertai penyakit rematik. Beberapa orang merasakannya seperti gejala pilek atau flu. Bedanya, gejala rematik bisa berlangsung selama bertahun-tahun.
Kelainan pada Tulang dan Otot - Osteoporosis
Osteoporosis biasanya diidentikan dengan istilah keropos tulang karena tubuh kekurangan kalsium (Ca). Kalsium diperlukan umtuk mengisi massa tulang. Jika tubuh kekurangan kalsium, maka tubuh akan mengambil kalsium dari tulang sehingga tulang mudah keropos.
Wanita yang sudah menopause akan rentan terkena osteoporosis. Ciri-ciri osteoporosis antara lain massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang pada akhirnya menimbulkan kerapuhan pada tulang.
Pada awalnya, osteoporosis tidak menimbulkan gejala. Namun, lama-kelamaan akan terjadi penurunan kepadatan tulang secara perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis). Beberapa penderita tidak memiliki gejala. Jika kepadatan tulang berkurang sangat signifikan sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri dan kelainan bentuk pada tulang. Osteoporosis dapat dicegah dengan mengkonsumsi susu yang berkalsium tinggi dan olahraga secara teratur.
Kelainan pada Tulang dan Otot - Osteomyelitis
Osteomyelitis adalah infeksi pada tulang. Osteomyelitis dapat terjadi pada bayi-bayi, anak-anak, dan kaum dewasa. Osteomyelitis memiliki jenis yang berbeda-beda yang mempengaruhi kelompok-kelompok umur yang berbeda.
Pada anak-anak, osteomyelitis paling umum terjadi pada ujung-ujung dari tulang-tulang yang panjang dari lengan-lengan dan tungkai-tungkai, mempengaruhi pinggul-pinggul, lutut-lutut, pundak-pundak, dan pergelangan-pergelangan tangan. Pada orang dewasa, adalah lebih umum pada tulang-tulang dari spine (tulang belakang) atau pada pelvis (tulang panggul).
Gejala-gejala dari osteomyelitis dapat bervariasi sangat besar. Pada anak-anak, gejala osteomyelitis paling sering terjadi secara cepat. Osteomyelitis menyebabkan nyeri atau ketidakmampuan pasien untuk menggunakan anggota tubuh dengan baik. Pada orang dewasa, gejala-gejala sering berkembang secara berangsur-angsur antara lain demam, kedinginan, iritasi, pembengkakan atau kemerahan diatas tulang yang terkena infeksi, kekakuan pada tulang, dan rasa mual.
Kelainan pada Tulang dan Otot - Memar
Memar adalah sobeknya selaput sendi (ligamen). Namun apabila sobeknya selaput sendi ini diikuti dengan lepasnya ujung tulang dari sendi disebut dislokasi (lepas sendi).
Memar biasanya menyebabkan rasa nyeri pada penderitanya, disertai dengan pembengkakan. Bila tidak segera diobati maka memar akan menyebabkan infeksi pada anggota gerak.
Fraktura
Fraktura adalah kondisi dimana tulang patah atau retak akibat trauma. Fraktura atau patah tulang dibedakan menjadi dua, yaitu:
·       Patah tulang tertutup, apabila tulang yang patah tidak merobek kulit. 
·       Patah tulang terbuka, apabila tulang yang patah merobek kulit. 
·       Fisura, apabila tulang hanya retak. 
Patah tulang terbuka harus ditangani dengan serius, biasanya dengan jalan operasi. Fisura lebih mudah sembuh dan tidak memerlukan waktu yang terlalu lama. 
Fraktura ditandai dengan nyeri lokal yang menghebat bila tulang digerakkan atau berkurang bila tidak bergerak. Gejala lain yang dirasakan adalah crepitasi, yaitu bergesernya kedua fragmen tulang. Hal ini mungkin bisa dirasakan atau bisa didengarkan oleh penderita.
Kelainan pada Tulang dan Otot - Kelainan Tulang Belakang
Salah satu kelainan pada tulang dan otot yang cukup serius adalah kelainan pada tulang belakang, yang terdiri atas:
1. Kifosis
Kifosis adalah kelainan pada tulang belakang dimana kondisi punggung bagian atas melengkung atau bungkuk. Kifosis merupakan istilah yang biasanya mengacu pada kondisi tulang yang melengkung sangat parah, yaitu lebih dari 50 derajat. Kondisi kelainan ini juga sering disebut bungkuk. Dengan kifosis, tulang belakang mungkin terlihat normal, atau dapat terlihat seperti terdapat punuk. Tidak diketahui secara pasti apa penyebab kifosis.
2. Lordosis
Lordosis adalah kelainan pada tulang belakang dimana punggung membengkok ke belakang. Pada orang normal, tulang belakang normal bila dilihat dari belakang tampak lurus. Namun, pada penderita lordosis tulang belakang tampak melengkung. Lordosis biasanya diidentikan berhubungan dengan sikap tubuh yang buruk, atau bawaan sejak lahir atau masalah pinggul.
3. Skoliosis
Skoliosis adalah salah satu kelainan pada tulang dan otot yang menyebabkan suatu lekukan yang abnormal pada tulang belakang. Tulang belakang mempunyai lekukan-lekukan yang normal ketika dilihat dari samping, namun ia harus nampak lurus ketika dilihat dari depan.
Skoliosis biasanya terjadi dua kali lebih umum pada anak-anak perempuan daripada anak-anak lelaki. Para ahli berpendapat bahwa skoliosis adalah kelainan yang dapat diturunkan atau diwariskan dimana orang-orang dengan skoliosis adalah lebih mungkin mempunyai anak-anak dengan skoliosis. Bagaimanapun, tidak ada korelasi antara keparahan dari lekukan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Penderita skoliosis umumnya dicirikan dengan bentuk tubuhnya yang asimetris, yaitu pundak tinggi sebelah, punggung besar sebelah. Begitu pula dengan pinggang dan kaki yang terlihat tinggi sebelah. Penderita skoliosis umumnya memiliki gangguan pada pernafasan. Hal ini dikarenakan tulang belakang yang membengkok mempengaruhi kapasitas paru-paru sehingga penderita akan mengalami kesulitan dalam pernafasan. Penderita skoliosis biasanya mudah merasa lelah.
Bila kurva/kelengkungan skoliosis tidak terlalu parah (dibawah 40 derajat), dapat diatasi dengan menggunakan brace. Bila kurva skoliosis sudah diatas 40 derajat, maka tindakan medis yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan operasi. Bila tidak dioperasi, maka akan menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian bagi penderitanya. Operasi skoliosis bertujuan untuk mengkoreksi kurva skoliosis dan meningkatkan kualitas hidup penderita skoliosis.
Pencegahan skoliosis adalah dengan menjaga sikap tubuh, tidak membawa barang berat di satu sisi tubuh. Berolahraga terutama renang serta mengkonsumsi makanan yang tinggi kalsium dapat mengurangi resiko terkena skoliosis.
Itulah sebagian dari kelainan pada tulang dan otot yang dapat terjadi pada manusia. Jagalah kesehatan tulang dan otot kita agar terhindar dari gangguan kesehatan.


semoga bermanfaaaaat ..... :)))))))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar