Jumat, 09 November 2012

peterpan - ku katakan dengan indah

lagu ini ... :o


Ku katakan dengan indah
Dengan terluka hatiku hampa
Sepertinya luka menghampirinya
Kau beri rasa yang berbeda
Mungkin ku salah mengartikannya
Yang kurasa cinta
* tetapi hatiku selalu menginginkanmu
  terlalu menginginkanmu
  selalu menginginkanmu
Reff: kau hancurkan hatiku, hancurkan lagi
kau hancurkan hatiku tuk melihatmu
kau terangi jiwaku. kau redupkan lagi
kau hancurkan hatiku tuk melihatmu
Repeat *
** membuatku terjatuh dan terjatuh lagi
    membuatku merasakan yang tak terjadi
    semua yang terbaik dan yang terlewati
    semua yang terhenti tanpa kuakhiri
    kau buatku terjatuh dan terjatuh lagi
    kau buatku merasakan yang tak terjadi
    semua yang terbaik dan yang terlewati
    semua yang terhenti tanpa kuakhiri
Repeat *
Reff2: kau hancurkan hatiku, tak tertahan lagi
kau hancurkan hatiku tuk melihatmu
kau terangi jiwaku, kau redupkan lagi
kau hancurkan hatiku tuk melihatmu
Repeat reff


add my facebook : Nurul Afifatur R  atau Fie Crazlion
follow my twitter : @fifitur
like my fan pages wkwk : FBF ( Fans Berat Fifi ) :D




trimakaaaasiiih ... wkwk 

Macam macam perubahan makna

heloo gayuus ... kali ini aku mau mosting tentang pelajaraan nih , cekidooot ~

Dalam bahasa Indonesia ada macam macam perubahan makna , yaitu :

1.     Perluasan makna ( generalisasi )
2.    Penyempitan makna ( spesialisasi )
3.    Peningkatan makna ( ameliorasi )
4.    Penurunan makna ( peyorasi )
5.    Asosiasi
6.    Sinestesia
A.   Perluasan makna
Adalah kata-kata yang cakupan makna kata sekarang lebih luas daripada  cakupan makna semula atau dahulu , contoh : kembang , putra , ibu , putri , berlayar , ikan , anak , saudara , sastra , dsb .
B.    Penyempitan makna ( spesialisasi )
Adalah kata kata yang cakupan makna kata sekarang lebih sempit daripada cakupan makna kata semula ( dahulu ) , contoh : sarjana , pendeta , sastra , madrasah , nasib , guru , dsb .
C.    Peninggian makna ( ameliorasi )
Adalah proses perubahan makna kata yang menyebabkan makna baru lebih tinggi / halus / baik nilai rasanya daripada makna dahulu , contoh : Wanita dirasa lebih tinggi nilainya daripada perempuan , Istri dirasa lebih tinggi daripada kata bini , Hamil dirasa lebih tinggi daripada kata bunting .
D.   Penurunan makna ( peyorasi )
Adalah proses perubahan makna kata yang menyebabkan makna baru lebih rendah / kurang baik / kurang halus / kurang menyenangkan nilai rasanya daripada makna dahulu . contoh : perempuan , bini , bunting , oknum , kaki tangan , dsb .
oknum : pelaku ( makna dahulu ) , pelaku kejahatan ( makna sekarang ) 
kaki tangan : pembantu ( makna dahulu ) pembantu dalam hal tidak baik ( makna sekarang ) .
Catatan :
1.     Peninggian  dan penurunan makna kata berkaitan dengan nilai rasa atau emotif , pasangan kata seperti laki-suami , bini-istri , laki-bini suami-istri , laki-laki-pria .
2.    Kata kata bentukan baru dengan kata tuna- dirasa lebih tinggi / halus / hormat daripada kata yang sudah ada . misalnya : tuna rungu – tuli , tuna netra-buta , tuna wicara-bisu , tunawisma-gelandangan , tuna aksa ra-buta huruf , tuna karya – penganggur .
E.    Asosiasi
Adalah perubahan makna yang terjadi sebagai akibat persamaan sifat atau kemiripan antara dua hal yang sesungguhnya berlainan. Contoh :
Amplop = sampul surat ( makna dahulu ) uang sogok ( makna sekarang )
Semir = untuk mengkilapkan sepatu ( makna dahulu ) uang suap ( makna sekarang )
Bunga = kembang ( makna dahulu ) gadis cantik ( makna sekarang )
Memancing = mengail ikan ( makna dahulu ) , memberi sesuatu atas apa yang diinginkan ( makna sekarang )
Mencatut = mencabut dengan catut ( makna dahulu ) , menarik keuntungan ( makna sekarang )
F.    Sinestesia
Adalah perubahan makna yang terjadi akibat pertukaran tanggapan indra yang berbeda . contoh : suaranya terang sekali , kata katanya pedas , wajahnya manis , suaranya lembut .


MAJAS
Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang atau seseorang mempergunakan bahasa sebagai alat mengekspresikan perasaan dan pikiran yang terpendam di dalam jiwanya . Majas dapat dibagi menjadimempat bagian utama yaitu :
-      Majas perbandingan
-      Majas sindiran
-      Majas penegasan
-      Majas pertentangan
A.   Majas perbandingan
1.     Personifikasi : majas yang menggunakan benda benda tak bernyawa seolah olah memiliki sifat seperti manusia , contoh : angin berbisik kepadaku
2.    Metafora : majas yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan secara langsung , contoh : dewi malam , bunga bangsa  , dll
3.    Eufimisme : majas yang berupa ungkapan ungkapan halus untuk menggantikan ungkapan ungkapan kasar , kurang sopan , atau yang kurang menyenangkan , contoh : pramuwisma , dll
4.    Sinekdode , dibedakan atas :
·         Pars pro toto : majas yang menyebutkan sebagian tapi yang dimaksud keseluruhan , contoh : sudah lima hari ia tidak kelihatan batang hidungnya
·         Totem  pro parte : majas yang menyebutkan keseluruhan , tapi yang dimaksud sebagian , contoh : Kaum wanita memperingati hari kartini
5.    Hiperbola : majas yang melukiskan sesuatu secara berlebih lebihan , contoh : kakak membanting tulang demi menghidupi keluarganya ,
6.    Litotes : majas yang melukiskan keadaan dengan kata kata berlawanan artinya dengan kenyataan yang sebenarnya untuk merendahkan diri , contoh : perjuangan kami hanyalah setitik air dalam samudra yang luas .
7.    Asosiasi : majas yang membandingkan sesuatu dengan keadaan lain karena persamaan sifat . contoh : semangatnya keras bagaikan raja
8.    Alusio : majas yang mempergunakan ungkapan peribahasa atau kata kata yang artinya sudah diketahui oleh umum , contoh : ah , dia itu tong kosong nyaring bunyinya .
9.    Metonimia : majas yang mengemukakan merk dagang atau nama barang , contoh : ayah membeli gudang garam ditoko itu
10.  Antonomasia : majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang berdasarkan ciri ciri , contoh : si gendut itu kini telah tiada
11.  Simile : majas yang membandingkan dua hal yang hakikatnya berbeda tapi dianggap sama , contoh : keadaan dirinya seperti telur diujung tanduk .
B.    Majas sindiran
1.     Ironi : sindiran halus berupa pernyataan yang maksudnya bertentangan dengan makna yang sebenarnya , contoh : bagus benar tulisanmu , seperti ceker ayam
2.    Sinisme : sindiran seperti ironi , tapi agak kasar , contoh : muak aku mendengar kata katamu itu
3.    Sarkasme : sindiran kasar , contoh : otakmu memang otak udang
C.    Majas penegasan
1.     Pleonasme : majas yang sudah tau , diucapkan juaga , contoh : turun kebawah , naik keatas , dll
2.    Repetisi : majas pengulangan , contoh : hany dengan belajar , sekali lagi belajar menggapai cita cita
3.    Klimaks majas yang berupa urutan gagasan yang berjenjang naik makin meningkat intensitasnya , sedangkan antiklimaks menurun , contoh klimaks : dia rela berkorban harta , benda dan raganya , contoh antiklimaks : jangankan seribu , seratus rupiahpun aku tak ada
D.   Majas pertentangan
1.     Antitesis : majas yang berupa paduan kata yang berlawanan , contoh : hidup matinya berada di tangan tuhan
2.    Paradoks : majas yang melukiskan sesuatu seolah olah bertentangan  , contoh : hatinya sunyi tinggal dikota seramai jakarta
3.    Kontradiksi interminis : majas yang menunjukkan pertentangan dengan penjelasan semula , contoh : semua murid kelas ini hadir , kecuali hasan yang sedang ikut jambore .


semoga bermanfaat