heloo gayuus ... kali ini aku mau mosting tentang pelajaraan nih , cekidooot ~
Dalam bahasa
Indonesia ada macam macam perubahan makna , yaitu :
1. Perluasan makna ( generalisasi )
2. Penyempitan makna ( spesialisasi )
3. Peningkatan makna ( ameliorasi )
4. Penurunan makna ( peyorasi )
5. Asosiasi
6. Sinestesia
A. Perluasan makna
Adalah
kata-kata yang cakupan makna kata sekarang lebih luas daripada cakupan makna semula atau dahulu , contoh :
kembang , putra , ibu , putri , berlayar , ikan , anak , saudara , sastra , dsb
.
B. Penyempitan makna ( spesialisasi )
Adalah
kata kata yang cakupan makna kata sekarang lebih sempit daripada cakupan makna
kata semula ( dahulu ) , contoh : sarjana , pendeta , sastra , madrasah , nasib
, guru , dsb .
C. Peninggian makna ( ameliorasi )
Adalah
proses perubahan makna kata yang menyebabkan makna baru lebih tinggi / halus /
baik nilai rasanya daripada makna dahulu , contoh : Wanita dirasa lebih tinggi
nilainya daripada perempuan , Istri dirasa lebih tinggi daripada kata bini ,
Hamil dirasa lebih tinggi daripada kata bunting .
D. Penurunan makna ( peyorasi )
Adalah
proses perubahan makna kata yang menyebabkan makna baru lebih rendah / kurang
baik / kurang halus / kurang menyenangkan nilai rasanya daripada makna dahulu .
contoh : perempuan , bini , bunting , oknum , kaki tangan , dsb .
oknum
: pelaku ( makna dahulu ) , pelaku kejahatan ( makna sekarang )
kaki
tangan : pembantu ( makna dahulu ) pembantu dalam hal tidak baik ( makna
sekarang ) .
Catatan
:
1. Peninggian
dan penurunan makna kata berkaitan dengan nilai rasa atau emotif ,
pasangan kata seperti laki-suami , bini-istri , laki-bini suami-istri ,
laki-laki-pria .
2. Kata kata bentukan baru dengan kata tuna-
dirasa lebih tinggi / halus / hormat daripada kata yang sudah ada . misalnya :
tuna rungu – tuli , tuna netra-buta , tuna wicara-bisu , tunawisma-gelandangan
, tuna aksa ra-buta huruf , tuna karya – penganggur .
E. Asosiasi
Adalah
perubahan makna yang terjadi sebagai akibat persamaan sifat atau kemiripan
antara dua hal yang sesungguhnya berlainan. Contoh :
Amplop
= sampul surat ( makna dahulu ) uang sogok ( makna sekarang )
Semir
= untuk mengkilapkan sepatu ( makna dahulu ) uang suap ( makna sekarang )
Bunga
= kembang ( makna dahulu ) gadis cantik ( makna sekarang )
Memancing
= mengail ikan ( makna dahulu ) , memberi sesuatu atas apa yang diinginkan (
makna sekarang )
Mencatut
= mencabut dengan catut ( makna dahulu ) , menarik keuntungan ( makna sekarang
)
F. Sinestesia
Adalah
perubahan makna yang terjadi akibat pertukaran tanggapan indra yang berbeda .
contoh : suaranya terang sekali , kata katanya pedas , wajahnya manis ,
suaranya lembut .
MAJAS
Majas atau gaya
bahasa adalah cara pengarang atau seseorang mempergunakan bahasa sebagai alat
mengekspresikan perasaan dan pikiran yang terpendam di dalam jiwanya . Majas
dapat dibagi menjadimempat bagian utama yaitu :
- Majas perbandingan
- Majas sindiran
- Majas penegasan
- Majas pertentangan
A. Majas perbandingan
1. Personifikasi : majas yang menggunakan
benda benda tak bernyawa seolah olah memiliki sifat seperti manusia , contoh :
angin berbisik kepadaku
2. Metafora : majas yang melukiskan sesuatu
dengan perbandingan secara langsung , contoh : dewi malam , bunga bangsa , dll
3. Eufimisme : majas yang berupa ungkapan
ungkapan halus untuk menggantikan ungkapan ungkapan kasar , kurang sopan , atau
yang kurang menyenangkan , contoh : pramuwisma , dll
4. Sinekdode , dibedakan atas :
·
Pars
pro toto : majas yang menyebutkan sebagian tapi yang dimaksud keseluruhan ,
contoh : sudah lima hari ia tidak kelihatan batang hidungnya
·
Totem pro parte : majas yang menyebutkan keseluruhan
, tapi yang dimaksud sebagian , contoh : Kaum wanita memperingati hari kartini
5. Hiperbola : majas yang melukiskan sesuatu
secara berlebih lebihan , contoh : kakak membanting tulang demi menghidupi
keluarganya ,
6. Litotes : majas yang melukiskan keadaan
dengan kata kata berlawanan artinya dengan kenyataan yang sebenarnya untuk
merendahkan diri , contoh : perjuangan kami hanyalah setitik air dalam samudra
yang luas .
7. Asosiasi : majas yang membandingkan sesuatu
dengan keadaan lain karena persamaan sifat . contoh : semangatnya keras
bagaikan raja
8. Alusio : majas yang mempergunakan ungkapan
peribahasa atau kata kata yang artinya sudah diketahui oleh umum , contoh : ah
, dia itu tong kosong nyaring bunyinya .
9. Metonimia : majas yang mengemukakan merk
dagang atau nama barang , contoh : ayah membeli gudang garam ditoko itu
10. Antonomasia : majas yang menyebutkan nama
lain terhadap seseorang berdasarkan ciri ciri , contoh : si gendut itu kini
telah tiada
11. Simile : majas yang membandingkan dua hal
yang hakikatnya berbeda tapi dianggap sama , contoh : keadaan dirinya seperti
telur diujung tanduk .
B. Majas sindiran
1. Ironi : sindiran halus berupa pernyataan
yang maksudnya bertentangan dengan makna yang sebenarnya , contoh : bagus benar
tulisanmu , seperti ceker ayam
2. Sinisme : sindiran seperti ironi , tapi
agak kasar , contoh : muak aku mendengar kata katamu itu
3. Sarkasme : sindiran kasar , contoh : otakmu
memang otak udang
C. Majas penegasan
1. Pleonasme : majas yang sudah tau ,
diucapkan juaga , contoh : turun kebawah , naik keatas , dll
2. Repetisi : majas pengulangan , contoh :
hany dengan belajar , sekali lagi belajar menggapai cita cita
3. Klimaks majas yang berupa urutan gagasan
yang berjenjang naik makin meningkat intensitasnya , sedangkan antiklimaks
menurun , contoh klimaks : dia rela berkorban harta , benda dan raganya ,
contoh antiklimaks : jangankan seribu , seratus rupiahpun aku tak ada
D. Majas pertentangan
1. Antitesis : majas yang berupa paduan kata
yang berlawanan , contoh : hidup matinya berada di tangan tuhan
2. Paradoks : majas yang melukiskan sesuatu
seolah olah bertentangan , contoh :
hatinya sunyi tinggal dikota seramai jakarta
3. Kontradiksi interminis : majas yang
menunjukkan pertentangan dengan penjelasan semula , contoh : semua murid kelas
ini hadir , kecuali hasan yang sedang ikut jambore .
semoga bermanfaat